'/> Matahari Bisa Padam(Kematian Matahari) Berdasarkan Alquran -->

Info Populer 2022

Matahari Bisa Padam(Kematian Matahari) Berdasarkan Alquran

Matahari Bisa Padam(Kematian Matahari) Berdasarkan Alquran
Matahari Bisa Padam(Kematian Matahari) Berdasarkan Alquran
 Para sangat menguasai sudah mengungkapkan teori teori mereka  Matahari bisa padam(kematian matahari) berdasarkan AlQuran
Matahari bisa padam(kematian matahari) berdasarkan AlQuran - Para sangat menguasai sudah mengungkapkan teori teori mereka tentang umur matahari.Matahari ialah suatu bintang, dan sangat menguasai meramalkan jikalau bintang-bintang suatu ketika akan padam dan mati, sesuai dengan banyaknya penelitian.Ternyata didalam Alquran sudah tertulis, jikalau suatu ketika matahari itu akan dipadamkan, mengenai waktunya itu menjadi diam-diam Allah.Demikian ibarat yang diterbitkan oleh sumber,


Berikut ayat ayat dan klarifikasi perihal  Kematian Matahari, ibarat yang sudah ada didalam  Al-Quran:


وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ


"Dan Matahari berjalan ke daerah Peristirahatannya. Itu ialah keputusan dari Yang Mahakuasa, Yang Maha Mengetahui." (Surah Ya Sin, 38)

Matahari telah memancarkan kepanasan selama sekitar 5 miliar tahun sebagai tanggapan dari reaksi kimia konstan berlangsung pada permukaannya. Pada ketika yang ditentukan oleh Allah di masa depan, reaksi ini pada
kesudahannya akan berakhir, dan Matahari akan kehilangan tiruana energi dan kesudahannya Mati. dalam konteks itu, ayat di atas sanggup dijadikan contoh bahwa pada suatu hari energi matahari akan segera berakhir. (Allah maha tahu akan kebenarannya).

Bahasa Arab “limustaqarrin” dalam ayat ini merujuk pada daerah tertentu atau waktu. Kata “tajrii” diterjemahkan sebagai “berjalan,” juga berpengertian dan klarifikasi ibarat “untuk bergerak, untuk bertindak cepat, untuk bergerak, mengalir.”

Tampaknya dari arti kata bahwa Matahari akan terus dalam perjalanannya dalam ruang dan waktunya, tetapi pergerakan ini akan berlanjut hingga waktu tertentu yang telah ditetapkan. Ayat “Knorma dan sopan santun matahari dipadatkan dalam kegelapan,” (QS. at-takwir, 1) yang muncul dalam deskripsi Hari Kiamat, memmemberikantahu kita bahwa ibarat waktu itu akan datang. Waktu tersebut hanya diketahui oleh Allah.

Kata Arab “taqdiiru,” diterjemahkan sebagai “keputusan” dalam ayat tersebut, termasuk pengertian dan klarifikasi ibarat “untuk menunjuk, untuk memilih nasib sesuatu, untuk mengukur.” dengan ungkapan dalam ayat 38 dari Surah Ya Sin, kita dimemberikantahu bahwa masa hidup Matahari terbatas pada jangka waktu tertentu, yang ditahbiskan oleh Allah.

اللّهُ الَّذِي رَفَعَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لأَجَلٍ مُّسَمًّى يُدَبِّرُ الأَمْرَ يُفَصِّلُ الآيَاتِ لَعَلَّكُم بِلِقَاء رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ

Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kau lihat, lalu ia bersemayam di atas ‘Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan gejala (kebesaran-Nya), agar kau meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu. (QS. Ar-Ra’d, 2)

يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُّسَمًّى ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِن قِطْمِيرٍ

Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan berdasarkan waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. dan orang-orang yang kau seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. (Surah Fatir, 13)

Penggunaan kata “musamman” dalam ayat di atas memperlihatkan bahwa masa hidup Matahari akan berjalan untuk “jangka waktu tertentu.” Analisis ilmiah perihal tamat Matahari menjelaskan sebagai mengkonsumsi 4 juta ton materi kedua, dan menyampaikan bahwa Matahari akan mati knorma dan sopan santun materi bakar yang dimiliki tiruana telah dikonsumsi oleh matahari.

Panas dan cahaya yang dipancarkan dari matahari ialah energi yang dilepaskan seknorma dan sopan santun. Inti hidrogen bermetamorfosis helium dalam proses fusi nuklir. Energi Matahari, dan alasannya ialah itu hidupnya, sehingga akan berakhir sesudah materi bakar ini telah digunakan. (Allah maha mengetahui kebenaran.) Laporan berjudul “The death of the Sun” oleh departemen Ilmu BBC News mengatakan:
"Matahari secara sedikit demi sedikit akan mati. Sebagai inti bintang ke dalam kehancuran, kesudahannya akan menjadi cukup kepanasan untuk memicu atom lain menyusunnya menjadi helium".

Sebuah dokumenter, juga berjudul “The death of the Sun,” disiarkan oleh National Geographic TV, Memmemberikankan klarifikasi sebagai memberikankut:
Matahari menghasilkan kepanasan dan menopang kehidupan di planet kita. Tapi ibarat manusia, Matahari juga mempunyai umur yang terbatas. Seiring dengan penuaan bintang tersebut, Matahari akan menjadi ludang kecepeh kepanasan dan menguapkan tiruana lautan kita dan membunuh tiruana kehidupan di planet Bumi. Matahari terus menjadi ludang kecepeh kepanasan alasannya ialah usia dan mengkremasi materi bakar ludang kecepeh cepat. Suhu akan meningkat, kesudahannya memusnahkan kehidupan hewan dan makhluk hidup, penguapan maritim dan membunuh tiruana kehidupan tanaman.
Matahari akan membengkak dan menjadi bintang raksasa merah, menelan planet-planet terdekat. daya tarik gravitasinya akan mengurangi dan mungkin memungkinkan Bumi melarikan diri. Pada akhirnya, ia akan menyusut menjadi bintang kecil putih, memancarkan cahaya selama seminggu untuk ratusan miliar tahun.

Para ilmuwan baru-baru ini menguraikan struktur Matahari dan menemukan apa yang terjadi di dalamnya. Sebelum itu, tak ada yang tahu bagaimana memperoleh energi matahari atau bagaimana Matahari menghasilkan kepanasan dan cahaya.

وَسِعَ رَبِّي كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا أَفَلاَ تَتَذَكَّرُونَ

… Pengetahuan Tuhanku mencakup segala sesuatu. Maka apakah kau tidak sanggup mengambil pelajaran (daripadanya) ?” (QS. Al-An’aam, 80)
Advertisement

Iklan Sidebar