'/> Sistem Saraf (Koordinasi) Pada Manusia -->

Info Populer 2022

Sistem Saraf (Koordinasi) Pada Manusia

Sistem Saraf (Koordinasi) Pada Manusia
Sistem Saraf (Koordinasi) Pada Manusia
Tubuh insan terdiri atas organ-organ tubuh yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu. Agar organ-organ tubuh sanggup bekerja sama dengan baik, diharapkan adanya koordinasi (pengaturan). Pada insan dan sebagian besar hewan dan makhluk hidup, koordinasi dilakukan oleh sistem saraf, sistem indra, dan sistem hormon. Dalam pecahan ini hanya akan dibahas perihal sistem saraf .

Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas ialah kemampuan menanggapi rangsangan. Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a. Reseptor, ialah alat akseptor rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor ialah organ indera.
b. Konduktor (Penghantar impuls), dilakukan oleh sistem saraf itu sendiri. Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron.
c. Efektor, ialah pecahan tubuh yang menanggapi rangsangan. Efektor yang paling penting pada insan ialah otot dan kelenjar (hormon). Otot menanggapi rangsang yang berupa gerakan tubuh, sedangkan hormon menaggapi rangsang dengan meningkatkan/menurunkan acara organ tubuh tertentu. Misalnya : mempercepat/memperlambat denyut jantung, melebarkan/menyempitkan pembuluh darah dan lain sebagainya.

1. Sel Saraf (Neuron)

Sistem saraf tersusun oleh sel-sel saraf atau neuron. Neuron inilah yang berperan dalam menghantarkan impuls (rangsangan). Sebuah sel saraf terdiri tiga pecahan utama yaitu tubuh sel, dendrit dan neurit (akson).



a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan pecahan yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk mendapatkan rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Inti sel berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron). Di dalam sitoplasma terdapat
mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energi untuk membawa rangsangan.

b. Dendrit
Dendrit ialah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan ekspansi dari tubuh sel. Dendrit berfungsi untuk mendapatkan dan mengantarkan rangsangan ke tubuh sel.

c. Neurit (akson)
Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan dari tubuh sel ke sel saraf lain. Neurit dibungkus oleh selubung lemak yang disebut selubung myelin yang terdiri atas ekspansi membran sel Schwann. Selubung ini berfungsi untuk isolator dan pemmemberikan makan sel saraf. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh selubung mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.

Antara neuron satu dengan neuron satu dengan neuron memberikankutnya tidak terpisah dan terhentian secara eksklusif tetapi membentuk celah yang sangat sempit. Celah antara ujung neurit suatu neuron dengan dendrit neuron lain tersebut dinamakan sinapsis. Pada pecahan sinapsis inilah suatu zat kimia yang disebut neurotransmiter (misalnya asetilkolin) menyeberang untuk membawa impuls dari ujung neurit suatu neuron ke dendrit neuron memberikankutnya.

2. Macam-macam Neuron (Sel Saraf)

a. Saraf sensorik
saraf sensorik ialah saraf yang membawa rangsangan (impuls) dari reseptor (indra) ke saraf pusat(otak dan sumsum tulang belakang).
b. Saraf motorik
saraf motorik ialah saraf yang membawa rangsangan (impuls) dari saraf sentra susunan saraf ke dampak dan imbastor (otot dan kelenjar).
c. Saraf konektor
saraf konektor ialah saraf yang menghubungkan rangsangan (impuls) dari saraf sensorik ke saraf motorik.

3. Macam-macam Gerak

Gerakan merupakan salah satu cara tubuh dalam mengelagapan dan kagoki rangsangan. Berdasarkan jalannya rangsangan (impuls) gerakan dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa ialah gerak yang terjadi sebab disengaja atau disadari. Pada gerak sadar ini, gerakan tubuh dikoordinasi oleh otak. Rangsangan yang diterima oleh reseptor (indra) disampaikan ke otak melalui neuron sensorik. Di otak rangsangan tadi diartikan dan diputuskan apa yang akan dilakukan. Kemudian otak mengirimkan perintah ke dampak dan imbastor melalui neuron motorik. Otot (dampak dan imbastor) bergerak melakukan perintah otak. Contoh gerak sadar contohnya : menulis, membuka payung, mengambil makanan atau berjalan.
Skema gerak sadar :

Rangsangan(Impuls) --> Reseptor(Indra) --> Saraf sensorik 

--> Otak  --> Saraf motorik --> Efektor (Otot)


b. Gerak Refleks (Tak Sadar)
Gerak refleks ialah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang mengakibatkan gerakan ini tidak melewati otak namun hanya hingga sumsum tulang belakang. Gerak refleks contohnya terjadi ketika kita mengangkat kaki sebab menginjak benda runcing, gerakan tangan ketika tidak sengaja menjatuhkan buku, gerakan ketika menghindari ukiran dan lain sebagainya.
Skema gerak refleks :

Rangsangan(Impuls) --> Reseptor(Indra) --> Saraf sensorik 

--> Sumsum Tulang Belakang --> Saraf motorik --> Efektor (Otot)


4. Susunan Sistem Saraf Manusia

Di dalam tubuh kita terdapat miliaran sel saraf yang membentuk sistem saraf. Sistem saraf insan tersusun dari sistem saraf sentra dan sistem saraf tepi. Sistem saraf sentra terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.


A. Sistem saraf pusat

1) Otak
Otak merupakan sentra pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di rongga tengkorak dan
dibungkus oleh tiga lapis selaput berpengaruh yang disebut meninges. Selaput paling luar disebut duramater, paling dalam ialah piamater dan yang tengah disebut arachnoid. Di antara ketiga selaput tersebut terdapat cairan serebrospinal yang berfungsi untuk mengurangi benturan atau goncangan. Peradangan
yang terjadi pada selaput ini dinamakan meningitis. Penyebabnya bisa sebab bisul virus. Otak insan terbagi menjadi tiga pecahan yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan sumsum lanjutan.


a) Otak besar (cerebrum)
Otak besar mempunyai permukaan yang berlipat-lipat dan terbagi atas dua belahan. Belahan otak kiri melayani tubuh sebelah kanan dan belahan otak kanan melayani tubuh sebelah kiri. Otak besar terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar berwarna kelabu disebut korteks, memberikansi badan-badan sel saraf. Lapisan dalam berwarna putih memberikansi serabut-serabut saraf (neurit/akson). Otak besar berfungsi sebagai pusat kegiatan-kegiatan yang disadari seperti berpikir, mengingat, berbicara, melihat, mendengar, dan bergerak.

b) Otak Kecil (Cerebellum)
Otak kecil terletak di bawah otak besar pecahan belakang. Susunan otak kecil menyerupai otak besar. Terdiri atas belahan kanan dan kiri. Belahan kanan dan kiri otak kecil dihubungkan oleh jembatan Varol. Terbagi menjadi dua lapis sama menyerupai otak besar yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasi kerja otot-otot knorma dan sopan santun kita bergerak.

c) Sumsum lanjutan
Sumsum lanjutan (medula Oblongata) terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam yang berwarna kelabu sebab banyak mengandung tubuh sel-sel saraf dan lapisan luar berwarna putih sebab memberikansi neurit (akson). Sumsum lanjutan berfungsi sebagai sentra pengendali pernapasan, menyempitkan pembuluh darah, mengatur denyut jantung, mengatur suhu tubuh dan kegiatan-kegiatan lain yang tidak disadari.

2). Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang terdapat memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher hingga ruas tulang pinggang ke dua. Sumsum tulang belakang juga dibungkus oleh selaput
meninges. Bila diamati secara melintang, sumsum tulang belakang pecahan luar tampak berwarna putih (substansi alba) sebab banyak mengandung akson (neurit) dan pecahan dalam yang berbentuk menyerupai kupu-kupu, berwarna kelabu (substansi grissea) sebab banyak mengandung tubuh sel-sel saraf.

Sumsum tulang belakang berfungsi untuk:
a) menghantarkan impuls dari dan ke otak,
b) memmemberikan kemungkinan jalan terpendek gerak refleks.


B. Sistem saraf tepi

1) Sistem saraf somatis
Sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar Proses yang dipengaruhi saraf sadar, berarti kau sanggup memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah dampak sistem ini. Misalnya knorma dan sopan santun kita mendengar bel rumah berbunyi, arahan dari pendengaran akan hingga ke otak. Otak menterjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan arahan ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan mengisyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.

Sistem saraf somatis terdiri atas :
a. Saraf otak (saraf cranial), saraf otak terdapat pada pecahan kepala yang keluar dari otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf ini berjumlah 12 pasang.
b. Saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang . Saraf sumsum tulang belakang berfungsi untuk meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf sentra juga meneruskan impuls dari sistem saraf sentra ke tiruana otot rangka tubuh.

2) Sistem saraf autonom (tak sadar)
Sistem saraf autonom merupakan pecahan dari susunan saraf tepi yang bekerjanya tidak sanggup disadari dan bekerja secara otomatis. Sistem saraf autonom mengendalikan kegiatan organ-organ dalam menyerupai otot perut, pembuluh darah, jantung dan alat-alat reproduksi.
Menurut fungsinya, saraf autonom terdiri atas dua macam yaitu:
a. Sistem saraf simpatik
b. Sistem saraf parasimpatik

Sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik bekerja secara antagonis (berlawanan) dalam mengendalikan kerja suatu organ. Organ atau kelenjar yang dikendalikan oleh sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik disebut sistem pengendalian ganda.

Fungsi dari sistem saraf simpatik ialah sebagai memberikankut :
• Mempercepat denyut jantung.
• Memperlebar pembuluh darah.
• Memperlebar bronkus.
• Mempertinggi tekanan darah
• Memperlambat gerak peristaltis.
• Memperlebar pupil.
• Menghambat sekresi empedu.
• Menurunkan sekresi ludah.
• Meningkatkan sekresi adrenalin.

Sistem saraf parasimpatik mempunyai fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem
saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung.
Advertisement

Iklan Sidebar