'/> Sistem Pencernaan Pada Manusia -->

Info Populer 2022

Sistem Pencernaan Pada Manusia

Sistem Pencernaan Pada Manusia
Sistem Pencernaan Pada Manusia
1. Alat Pencernaan

Saluran pencernaan tersusun dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.

a. Rongga Mulut (Cavum Oris)

Dalam rongga lisan terdapat organ pencernaan lidah, gigi, dan kelenjar ludah.

Lidah
berfungsi untuk membantu mengunyah dan menelan kuliner menuju ke kerongkongan.

Gigi
berfungsi untuk menghaluskan makanan. Sehingga gigi dan pengecap berfungsi sebagai pencerna mekanik dalam mulut. Gigi seri berfungsi untuk menggigit atau memotong makanan. Gigi taring berfungsi untuk merobek dan mengoyak makanan. Gigi geraham untuk menghaluskan makanan. Struktur gigi berlapis-lapis, yaitu terdiri dari email, tulang gigi, dan rongga gigi. Email, merupakan lapisan pelindung yang keras. Tulang gigi terbuat dari dentin yang tersusun dari kalsium karbonat. Semen gigi berfungsi sebagai pelekat gigi dengan tulang rahang. Rongga gigi diberisi saraf dan pembuluh darah. Manusia mempunyai dua jenis pertumbuhan gigi. Pada usia balita, tumbuh gigi susu berjumlah 20. Gigi susu, lalu diganti dengangigi tetap yang berjumlah 32 pada dikala usia kurang ludang keringh 12 tahun.

Air ludah
berfungsi untuk membasahi rongga lisan dan membasahi makanan. Pencernaan secara kimiawi pada lisan terjadi dengan santunan enzim ptialin yang dihasilkan oleh air ludah. Ptialin berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltosa (karbohidrat sederhana).


b. Kerongkongan (Esofagus)

Fungsi kerongkongan ialah sebagai susukan untuk memindahkan kuliner dari lisan ke lambung. Kerongkongan sanggup melaksanakan gerak peristaltik, yaitu gerakan meremas-remas untuk mendorong kuliner bertahap ke dalam lambung.

c. Lambung (Ventrikulus)

Lambung merupakan kawasan penampungan kuliner untuk dicerna secara mekanik dan kimiawi. 

Sedangkan fungsi lambung ialah sebagai diberikut :
  1. Menghasilkan pepsinogen. Pepsinogen merupakan bentuk yang belum aktif dari pepsin. Enzim pepsin berfungsi mengubah molekul protein menjadi potongan-potongan protein (pepton).
  2. Dinding lambung menghasilkan asam klorida (HCl) yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme dalam makanan, membuat suasana asam dalam lambung, dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
  3. Permukaan lambung mengeluarkan lendir yang berfungsi untuk melindungi dinding lambung dari HCl.
  4. Pada bayi, lambungnya menghasilkan dua enzim, yaitu renin, berfungsi untuk menggumpalkan protein susu dan kasein dengan santunan kalsium dan lipase untuk memecah lemak dalam susu.

d. Usus Halus (Intestinum)

Usus halus terbagi menjadi 3 cuilan yaitu :
usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). 

Usus dua belas jari, pada cuilan ini bermuara susukan dari kantong empedu dan pankreas.

1. Kantong Empedu 
berfungsi untuk menyimpan cairan empedu yang dihasilkan hati. Cairan empedu mengandung garam empedu dan zat warna empedu :
  • Garam empedu berfungsi untuk mengemulsi lemak,
  • zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) berfungsi memdiberikan warna kuning pada tinja dan urin.
2. Pankreas
merupakan organ agak pipih yang terletak di bawah lambung. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim amilase, tripsin, dan lipase
  • Amilase berfungsi untuk menguraikan zat tepung (amilum) menjadi gula (maltosa). 
  • Tripsin menguraikan protein menjadi asam amino. 
  • Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. 
Pada permukaan usus halus dipenuhi jonjot-jonjot usus atau vili yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan sehingga kemampuan menyerap kuliner ludang keringh besar.

e. Usus Besar (Intestinum Crasum)

Fungsinya untuk mengabsorpsi air dan mineral, tempat pembentukan vitamin K (dengan santunan basil Escherichia coli), serta melaksanakan gerak peristaltik untuk mendorong tinja menuju anus. Bakteri Escherichia coli yang terdapat dalam usus besar juga berperan dalam proses pembusukan sisa kuliner menjadi kotoran.

f. Anus

Fungsinya sebagai kawasan keluarnya sisa-sisa kuliner dari proses pencernaan (feses) keluar dari tubuh.

2. Kelainan pada Sistem Pencernaan

Beberapa gangguan pada sistem pencernaan ialah sebagai diberikut :
  1. Gondongan (parotitis epidimika), disebabkan oleh virus. Gondongan bersifat menular yang menimbulkan kelenjar ludah menjadi bengkak, gerah, dan nyeri.
  2. Gigi berlubang (karies), disebabkan oleh basil jenis Streptococcus yang sanggup merubah karbohidrat pada lisan menjadi asam laktat. Asam yang terbentuk lambat laun akan menghancurkan email dan menimbulkan lubang.
  3. Radang usus buntu (apendisitis), lantaran infeksi bakteriatau zat-zat abnormal menyerupai biji yang masuk ke usus buntu.
  4. Sembelit (konstipasi), disebabkan lantaran berkurangnya pergerakan peristaltik usus besar. Gerakan yang lambat menimbulkan air yang diserap usus menjadi banyak, sehingga tinja menjadi ludang keringh kering, keras, dan bentuknya semakin kecil.
  5. Diare, yaitu bertambahnya kandungan air dalam tinja.Penyebab diare ialah bakteri, virus, dan protozoa, yang menghasilkan racun sehingga proses penyerapan cairan di usus menjadi bekurang. Pertolongan pada diare ialah dengan meminum cairan pengganti ion dan energi yang hilang, contohnya dengan oralit.
  6. Maag, gangguan ini sanggup terjadi lantaran produksi asam lambung berludang keringh. Gejala dari gangguan ini, yaitu terasa mual dan perih pada lambung.
Sumber Buku Sekolah Elektronik (BSE)
Advertisement

Iklan Sidebar