1. Jarak dan Perpindahan
maka jarak tempuhnya sesuai panjang lintasannya yakni AB + BC = 3 m + 4 m = 7 m
sedangkan perpindahannya dihitung eksklusif dari A ke C, pada soal di atas alasannya yaitu lintasannya berbentuk segitiga siku-siku maka panjang AC sanggup dicari dengan rumus phytagoras :
2. Kelajuan dan Kecepatan Rata-rata
Suatu benda dikatakan bergerak kalau posisinya setiap ketika berubah terhadap suatu pola tertentu.Teman anda berada di pinggir jalan, anda melintasi teman anda tersebut dengan sebuah motor. Apakah Anda bergerak? Ya, kalau acuannya teman Anda atau pepohonan di pinggir jalan. Anda membisu kalau pola yang diambil yaitu motor yang Anda tumpangi. Mengapa? Sebab selama perjalanan posisi Anda dan kendaraan beroda empat tidak berubah.
Dari A, Anda berjalan menuju C melalui B. Sesampainya Anda di C, Anda membalik dan kembali berjalan kemudian berhenti di B. Pada insiden di atas, berapa jauhkah jarak yang Anda tempuh; berapa pula perpindahan Anda? Samakah pengertian jarak dengan perpindahan?
Jarak tidak mempersoalkan ke arah mana benda bergerak, sebaliknya perpindahan tidak mempersoalkan bagaimana lintasan suatu benda yang bergerak. Perpindahan hanya mempersoalkan kedudukan, awal dan simpulan benda itu. Jarak yaitu besaran skalar, sedangkan perpindahan yaitu vektor. Dari contoh soal di atas berarti jarak tempuh anda yaitu 20 m (diperoleh dari lintasan AC + CB = 15 + 5 = 20) sedangkan perpindahan anda yaitu 10 m (diperoleh dari dari titik panjang titik awal dan titik simpulan gerak benda yakni AB = 10)
belum jelas?
coba perhatikan lagi contoh diberikutnya.......
Saya bergerak dari A menuju C melalui B terludang keringh lampau menyerupai yang terlihat pada gambar di bawah ini :
belum jelas?
coba perhatikan lagi contoh diberikutnya.......
Saya bergerak dari A menuju C melalui B terludang keringh lampau menyerupai yang terlihat pada gambar di bawah ini :
maka jarak tempuhnya sesuai panjang lintasannya yakni AB + BC = 3 m + 4 m = 7 m
sedangkan perpindahannya dihitung eksklusif dari A ke C, pada soal di atas alasannya yaitu lintasannya berbentuk segitiga siku-siku maka panjang AC sanggup dicari dengan rumus phytagoras :
2. Kelajuan dan Kecepatan Rata-rata
Kelajuan yaitu jarak yang ditempuh suatu benda dibagi selang waktu atau waktu untuk menempuh jarak itu, sedangkan kecepatan yaitu perpindahan suatu benda dibagi selang waktu untuk menempuhnya. Kelajuan merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan yaitu vektor.
Keterangan :
v = kecepatan/kelajuan (m/s)
s = perpindahan/jarak tempuh (m)
t = waktu (s)
v = kecepatan/kelajuan (m/s)
s = perpindahan/jarak tempuh (m)
t = waktu (s)
jadi kalau dalam s kita masukkan jarak maka v nya berupa kelajuan, sedangkan kalau dalam s kita masukkan perpindahan maka v nya berupa kecepatan.
3. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan (GLB) yaitu gerak benda dalam lintasan garis lurus dengan kecepatan tetap. Untuk ludang keringh memahaminya, amati grafik diberikut!
Tampak dari grafik pada gambar, kecepatan benda sama dari waktu ke waktu yakni 5 m/s.
Anda sanggup menghitung jarak yang ditempuh oleh benda dengan cara menghitung luas kawasan di bawah kurva kalau diketahui grafik (v-t).Tentu saja satuan jarak yaitu satuan panjang, bukan satuan luas. Berdasarkan gambar di atas, jarak yang ditempuh benda = 15 m. Cara lain menghitung jarak tempuh yaitu dengan memakai persamaan GLB. Telah Anda ketahui bahwa kecepatan pada GLB dirumuskan:
menurut grafik di atas kecepatan benda (v ) = 5 m/s, sedangkan waktu (t ) = 3 s, sehingga jarak(s)
s = v . t
s = 5 x 3 = 15 m
Di samping grafik v - t di atas, pada gerak lurus terdapat juga grafik s-t, yakni grafik yang menyatakan korelasi antara jarak tempuh (s) dan waktu tempuh (t) menyerupai pada gambar di bawah.
Perhatikan gambar di atas...perubahan jarak benda per satuan waktunya sama, hal ini terjadi alasannya yaitu kecepatan benda selalu sama....dengan rumus V = s/t untuk tiruana waktu dalam grafik diperoleh kecepatan yang sama yakni V = 2 m/s.
Pada grafik tersebut terlihat bahwa pada ketika t = 0 s, maka s = 0. Artinya, pada mulanya benda diam, gres kemudian bergerak dengan kecepatan 2 m/s. Padahal sanggup saja terjadi bahwa ketika awal kita amati benda sudah dalam keadaan bergerak, sehingga benda telah mempunyai posisi awal (So). coba perhatikan grafik GLB antara s-t diberikut ini :
maka kecepatan gerak tidak sanggup kita cari eksklusif dengan V = s/t, namun dicari dengan kecepatan rata-rata :
kemudian jarak tempuhnya :
ketika detik ke 5 telah bergerak sejauh s = 4 + 1.5 = 9 m
hasil yang didapat sesuai dengan keterangan pada grafik. : )
jadi untuk waktu yang tidak tertera pada grafik pun sanggup kita cari, contohnya jarak yang ditermpuh pada detik ke 6 berarti :
s = 4 + 1.6 = 10 m
Pada grafik tersebut terlihat bahwa pada ketika t = 0 s, maka s = 0. Artinya, pada mulanya benda diam, gres kemudian bergerak dengan kecepatan 2 m/s. Padahal sanggup saja terjadi bahwa ketika awal kita amati benda sudah dalam keadaan bergerak, sehingga benda telah mempunyai posisi awal (So). coba perhatikan grafik GLB antara s-t diberikut ini :
maka kecepatan gerak tidak sanggup kita cari eksklusif dengan V = s/t, namun dicari dengan kecepatan rata-rata :
kemudian jarak tempuhnya :
ketika detik ke 5 telah bergerak sejauh s = 4 + 1.5 = 9 m
hasil yang didapat sesuai dengan keterangan pada grafik. : )
jadi untuk waktu yang tidak tertera pada grafik pun sanggup kita cari, contohnya jarak yang ditermpuh pada detik ke 6 berarti :
s = 4 + 1.6 = 10 m
Advertisement