'/> Teori Asam Dan Basa -->

Info Populer 2022

Teori Asam Dan Basa

Teori Asam Dan Basa
Teori Asam Dan Basa
Pada artikel ini akan dibahas mengenai teori asam dan basa Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Artikel ini juga membahas hubungan antara ketiga teori asam dan basa tersebut. Selain itu juga dibahas mengenai konsep pasangan konjugasi yakni asam dan basa konjugasinya, atau basa dan asam konjugasinya.

Contoh asam : HCl, H2SO4, H3PO4, CH3COOH

Contoh basa : NaOH, Ca(OH)2, Al(OH)3, NH3

Dari pola di atas terlihat CH3COOH pada pola asam dan NH3 pada pola basa menawarkan perbedaan pola dari contoh-contoh yang lain. Sehingga perlu kalian cermati dan alasan-alasan penggolongannya akan dibahas ludang keringh lanjut dalam teori-teori asam dan basa di bawah ini.

Teori asam dan basa Arrhenius

Teori
  • Asam yakni zat yang menghasilkan ion hidrogen ( H+) dalam larutan.
  •  Basa yakni zat yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) dalam larutan.
Contoh reaksi larutan asam :

HCl ---> H+ + Cl-

H2SO4 ---> 2 H+ + SO42-

H3PO4 ---> 3 H+ + PO43-

CH3COOH ---> CH3COO- + H+

Contoh reaksi larutan basa :

NaOH ---> Na+ + OH-

Ca(OH)2 ---> Ca2+ + 2 OH-

Al(OH)3 ---> Al3+ + 3 OH-

NH3 + H2O ---> NH4+ + OH-

Penetralan terjadi alasannya ion hidrogen (H+) dan ion hidroksida (OH-) bereaksi untuk menghasilkan air.


Dalam reaksi komplitnya penetralan asam dengan basa atau sebaliknya basa dengan asam akan menghasilkan garam dan air (H2O). Sebagai pola yakni Natrium hidroksida (basa) yang dinetralkan dengan Asam Klorida (asam) sebagai diberikut :


Pada reaksi Natrium hidroksida di atas, ion hidrogen dari Asam klorida bereaksi dengan ion hidroksida dari natrium hidroksida menghasilkan air - sejalan dengan teori Arrhenius. Demikian juga pada banyak sekali reaksi penetralan yang lain. Namun ada pengecualian yakni pada kasus Amonia (NH3) yang direaksikan dengan asam klorida sebagai diberikut :


Dalam reaksi di atas amonia sama sekali tidak menghasilkan hidroksida (OH-) sehingga reaksi diatas tidak terbentuk air. Kalau begitu mengapa amonia sanggup digolongkan sebagai basa ? hal itu alasannya amonia dengan air akan terjadi reaksi sebagai diberikut :


Dari reaksi di atas terlihat amonia yang bereaksi dengan air akan menghasilkan ion ammonium (NH4+) dan hidrpksida (OH-).

Teori asam dan basa Bronsted-Lowry

Teori
  • Asam yakni donor proton (ion hidrogen).
  • Basa yakni penerima proton (ion hidrogen).
Hubungan antara teori Bronsted-Lowry dan teori Arrhenius

Teori Bronsted-Lowry tidak berlawanan dengan teori Arrhenius - Teori Bronsted-Lowry merupakan ekspansi teori Arrhenius. Bila dalam teori Arrhenius NaOH digolongkan sebagai basa alasannya melepaskan OH- maka dalam teori Bronsted-Lowry NaOH digolongkan sebagai basa alasannya OH- yang dihasilkan dalam penguraian NaOH bisa mendapatkan H+ (proton) dan membentuk H2O (air).


Dari citra di atas terlihat yang berfungsi sebagai asam yakni H3O+ (ion hidroksonium) alasannya bisa melepaskan/mendonorkan H+ sehingga sehabis melepas H+ berubah senjadi air (H2O). Sedangkan yang berfungsi sebagai basa yakni OH- (ion hidroksida) alasannya bisa menerima/akseptor ion H+ sehingga berubah jadi air (H2O).

Dengan teori Bronsted-Lowry ini untuk pertanda bahwa amonia (NH3) berperan sebagai basa dalam reaksi antara amonia dan asam klorida. Kita tidak perlu melihat reaksi antara amonia (NH3) dengan air untuk melihat ion hidroksida yang dihasilkan.


NH3 berperan sebagai asam alasannya bisa mendapatkan H+ dan HCl berperan sebagai asam alasannya bisa memdiberikan H+

Pasangan konjugasi

Kadab suatu asam/basa larut dalam air akan terurai menjadi ion-ionnya.

Secara umum asam yang bereaksi dengan air akan menghasilkan H3O+ (ion hidroksonium) yang bermuatan konkret dan sisa asam yang bermuatan negatif (A-). A- sanggup berwujud CH3COO-, Cl-, Br- dll. Dengan reaksi :


Perhatikan reaksi dari kiri ke kanan:

HA yakni asam alasannya HA menbantuankan sebuah proton (ion hidrogen) ke air.
Air yakni basa alasannya air mendapatkan sebuah proton dari HA.

Akan tetapi ada juga reaksi dari kanan ke kiri antara ion hidroksonium dan ion A-:

H3O+ yakni asam alasannya H3O+ menbantuankan sebuah proton (ion hidrogen) ke ion A-.
Ion A- yakni basa alasannya A- mendapatkan sebuah proton dari H3O+.

Reaksi reversibel mengandung dua asam dan dua basa. Kita sanggup menganggapnya berpasangan, yang disebut pasangan konjugasi.

HA yakni asam dan A- yakni pasangan basa konjugasinya dan H2O yakni basa dan H3O+ yakni pasangan asam konjugasinya. Atau dengan kata lain suatu asam yang telah melepas H+ akan menjadi basa (sisa asam) dan suatu basa yang telah mendapatkan H+ akan menjadi asam (sisa basa).

Berikut ini yakni reaksi antara amonia dan air yang telah kita lihat sebelumnya:


Mula-mula kita lihat reaksi dari kiri ke kanan terludang keringh lampau :

Amonia berlaku sebagai basa alasannya amonia (NH3) mendapatkan ion hidrogen dari air dan menghasilkan Ion amonium (NH4+) sebagai asam konjugasinya. Air berlaku sebagai asam alasannya melepas ion hidrogen (H+) dan menghasilkan ion hidroksida (OH-) sebagai pasangan basa konjugasinya.

Kemudian kita lihat reaksi dari kanan ke kiri :

ion amonium (NH4+) merupakan asam alasannya sanggup melepaskan kembali ion hidrogen tersebut untuk membentuk kembali amonia (NH3) yang bertindak sebagai pasangan basa konjugasinya. Ion hidroksida merupakan basa alasannya sanggup mendapatkan ion hidrogen kembali untuk membentuk air yang bertindak sebagai pasangan asam konjugasinya.

Zat amfoter

Kalian mungkin memperhatikan (atau bahkan mungkin juga tidak memperhatikan!) bahwa dalam kedua pola di atas, air berperilaku sebagai basa, tetapi di reaksi yang lain air berperilaku sebagai asam.

Suatu zat yang sanggup berperilaku baik sebagai asam atau sebagai basa digambarkan sebagai amfoter. Zat amfoter ini akan bertindak sebagai basa jikalau direaksikan dengan asan dan akan bertindak sebagai asam jikalau direaksikan dengan basa.


Teori asam dan basa Lewis

Teori ini memperluas pemahaman anda mengenai asam dan basa.

Teori
  • Asam yakni penerima pasangan elektron.
  • Basa yakni donor pasangan elektron.
Hubungan antara teori Lewis dan teori Bronsted-Lowry

Basa Lewis

Basa Lewis yakni donor (penyumbang) pasangan elektron. Hal yang paling praktis untuk melihat hubungan tersebut yakni dengan meninjau dengan sempurna mengenai basa Bronsted-Lowry, berdasarkan Bronsted-Lowry suatu zat disebut basa kadab bisa mendapatkan ion hidrogen. Tiga pola basa berdasarkan Bronsted-Lowry yakni ion hidroksida, amonia dan air (saat direaksikan dengan asam), dan ketiganya bersifat khas.





Teori Bronsted-Lowry menyampaikan bahwa ketiganya berperilaku sebagai basa alasannya ketiganya bergabung dengan ion hidrogen. Tapi Teori Lewis mempunyai alasan tersendiri kenapa ketiga2nya sanggup digolongkan sebagai basa. Alasan ketiganya bergabung dengan ion hidrigen yakni alasannya ketiganya mempunyai pasangan elektron berdikari – dan kedua teori itu sama2 terbukti kebenarannya sesuai dengan citra di atas.

Asam Lewis

Asam Lewis yakni penerima pasangan elektron. Dalam pola reaksi2 basa di atas jikalau OH-, NH3 dan H2O berperan sebagai basa maka H+ yang mendapatkan pasangan elektronnya disebut sebagai asam. Untuk ludang keringh megampangkan hal ini perhatikanlah reaksi diberikut :


Dalam reaksi di atas amonia (NH3) yang menyumbangkan pasangan elektron bertindak sebagai basa sedangkan BF3 yang mendapatkan pasangan elektron bertindak sebagai asam. Pada teori Bronsted-Lowry, BF3 tidak sedikitpun disinggung menganai keasamannya.

Bagaimana dengan reaksi asam basa yang praktis terdefinisikan dengan Teori Bronsted-Lowry, sebagai contoh, reaksi antara amonia dan gas hidrogen klorida?


Yang niscaya telah kita pahami yakni nitrogen sebagai penyumbang pasangan elektron. Buku teks sering kali menuliskan wacana hal ini, yakni amonia menbantuankan pasangan elektron berdikari yang dimilikinya pada ion hidrogen, sebagai proton sederhana dengan tidak adanya elektron disekelilingnya (H+).

Ini yakni sesuatu hal yang menyesatkan! Dalam sistem kimia ion hidrogen bebas sangatlah sedikit. Hal ini alasannya ion hidogen sangat reaktif dan selalu tertarik pada yang lain. Tidak terdapat ion hidrogen yang tidak bergabung dalam HCl.

Kalau begitu mengapa HCl yakni suatu asam Lewis?

Klor ludang keringh elektronegatif dibandingkan dengan hidrogen, ini berarti bahwa hidrogen klorida akan menjadi molekul polar. Elektron pada ikatan hidrogen-klor akan tertarik ke sisi klor, menghasilkan hidrogen yang bersifat sedikit konkret dan klor sedikit negatif.


Pasangan elektron berdikari pada nitrogen yang terdapat pada molekul amonia tertarik ke arah atom hidrogen yang sedikit konkret pada HCl. Setelah pasangan elektron berdikari milik nitrogen mendekat pada atom hidrogen, elektron pada ikatan hidrogen-klor tetap akan tertarik ke arah klor. Akhirnya, ikatan koordinasi terbentuk antara nitrogen dan hidrogen, dan ikatan hidrogen-klor terputus keluar sebagai ion klorida.




Advertisement

Iklan Sidebar