keterangan :
F atau K = gaya/kuasa yang kita keluarkan (N)
W = berat benda yang kita angkat (N)
KM = laba mekanis ---> akan dihabas ludang kecepeh jauh nanti....
m = massa benda (kg)
g = percepatan grafitasi = 10 m/s2 atau 9,8 m/s2
Kaprikornus semakin besar KM maka gaya yang kita keluarkan untuk mengangkat beban semakin kecil.
Hmmm... mengapa bisa demikian?
Hal ini berkaitan dengan usaha/kerja yang kita lakukan. Sebenarnya, pesawat sederhana tidak mengurangi total usaha/kerja yang kita keluarkan untuk mengangkat beban. walaupun demikian jumlah gaya yang diharapkan untuk mencapai hal ini dapat dikurangi dengan menerapkan gaya yang ludang kecepeh sedikit terhadap jarak yang ludang kecepeh jauh. ingat :
Keterangan :
W = perjuangan ( J )
F = gaya ( N )
s = jarak tempuh ( m )
Dengan kata lain, walaupun usaha yang kita keluarkan sama peningkatan jarak akan mengurangi gaya yang dibutuhkan.
Penting... lambang berat benda ( w ) hampir sama dengan usaha ( W ) lambang berat dengan abjad kecil dan perjuangan dengan abjad besar....
1. Bidang Miring
bidang miring merupakan sebuah bidang miring yang dipakai untuk memindahkan sebuah benda ke ketinggian tertentu.
s = panjang bidang miring (m)
h = ketinggian (m)
w = berat beban (N)
Misalnya....
Massa kotak yaitu 80 kg, dipindahkan dari atas tanah ke suatu kawasan dengan ketinggian 1,5 m. Berapakah perjuangan dan gaya yang kita keluarkan jikalau :
a. kita angkat pribadi ke atas !
b. melalui bidang miring sepanjang 4,5 m !
Diketahui :
m = 80 kg
g = 10 m/s2
h = 1,5 m
s = 4,5 m
a. mula2 kita cari berat benda dulu.... sebab kita mengangkat benda secara pribadi maka gaya ( F ) yang kita lakukan = berat benda ( w ) sedangkan jarak tempuhnya ( s ) = ketinggian ( h ) maka rumus perjuangan berubah lambang, tiruanla W = F.s menjadi W = w.h
b. Jika benda kita dorong melalui bidang miring.....
Massa kotak yaitu 80 kg, dipindahkan dari atas tanah ke suatu kawasan dengan ketinggian 1,5 m. Berapakah perjuangan dan gaya yang kita keluarkan jikalau :
a. kita angkat pribadi ke atas !
b. melalui bidang miring sepanjang 4,5 m !
Diketahui :
m = 80 kg
g = 10 m/s2
h = 1,5 m
s = 4,5 m
a. mula2 kita cari berat benda dulu.... sebab kita mengangkat benda secara pribadi maka gaya ( F ) yang kita lakukan = berat benda ( w ) sedangkan jarak tempuhnya ( s ) = ketinggian ( h ) maka rumus perjuangan berubah lambang, tiruanla W = F.s menjadi W = w.h
b. Jika benda kita dorong melalui bidang miring.....
Usaha yang kita keluarkan sama namun dengan bidang miring gaya yang kita keluarkan menjadi ludang kecepeh kecil sebab lintasannya kita ubah dari ketinggian 1,5 m menjadi 4,5 m dalam bidang miring....
Prinsip bidang miring juga diterapkan pada banyak sekali macam alat buatan insan menyerupai baji, kapak, tatah, pisau, obeng, paku, sekrup....juga jalan yang berkelok-kelok di pegunungan.
2. Tuas
Sistem kerja tuas terdiri atas tiga komponen, yaitu beban, titik tumpu, dan kuasa. Tuas sanggup dibedakan menjadi 3 jenis. Pembagian ini menurut pada letak titik gaya, titik beban, titik tumpu.
a. Tuas Jenis Pertama
pola alat dengan tuas jenis I :
Gunting, catut, tang, pemotong kuku, linggis dll
b. Tuas Jenis Kedua
Jenis tuas ini memiliki ciri titik beban terletak di antara titik gaya (kuasa) dan titik tumpunya.
pola alat dengan tuas jenis II :
pembuka botol, gerobak beroda satu, pemotong kertas, pelubang kertas dll.
c. Tuas Jenis Ketiga
Jenis tuas ini memiliki ciri titik gaya terletak di antara titik tumpu dan titik beban.
pola alat dengan tuas jenis III :
pinset, pancing, sekop dll
di bawah ini merupakan gambar benda2 yang memakai prinsip tuas :
keterangan :
a. tuas jenis pertama
b. tuas jenis kedua
c. tuas jenis ketiga
F = gaya yang dikerjakan pada tuas (N)
W = beban tuas (N)
Lb = lengan beban, adalah jarak antara titik tumpu
dengan dengan beban (m)
dengan dengan beban (m)
Lk = lengan kuasa, adalah jarak antara titik tumpu
dengan kuasa/gaya yang dikerjakan (m)
dengan kuasa/gaya yang dikerjakan (m)
KM = laba mekanis
3. Katrol
Katrol yaitu roda berongga yang disepanjang sisinya untuk kawasan tali. Katrol sangat baik dipakai untuk memindahkan beban ke atas/bawah. Katrol sanggup dibedakan menjadi katrol tunggal tetap, katrol tunggal bergerak, dan takal (katrol beragam berganda).
a. Katrol Tunggal Tetap
katrol tunggal tetap terdiri dari sebuah katrol yang kedudukannya tidak berubah-ubah (tetap).
Keuntungan mekanis (KM) katrol tunggal tetap = 1
Keuntungan mekanis =1 berarti berat beban = gaya yang kita keluarkan untuk mengangkat beban tersebut.
maka,
F = w
pola : katrol yang dipakai untuk menimba air.
Trus...klo gaya yang kita keluarkan besarnya sama aja dengan berat bebannya, untuk apa dong fungsi katrol tunggal ini?
Hmm.. katrol jenis ini memang tidak mengurangi besar gaya yang kita keluarkan, namun sanggup merubah arah gaya. Bila kita menarik suatu beban dari atas ke bawah tanpa katrol maka kita harus mengeluarkan gaya dengan arah tersebut yaitu dari atas ke bawah sehingga kita ketidak ringan dan sepelean memanfaatkan berat badan kita. sedangkan jikalau memakai katrol (seperti yang terlihat pada gambar di atas...) gaya yang kita keluarkan justru berarah dari atas ke bawah. Hal ini menimbulkan kita sanggup memanfatkan berat badan kita untuk mengankat beban tersebut jadi tangan kita tidak cepat lelah.
Trus...klo gaya yang kita keluarkan besarnya sama aja dengan berat bebannya, untuk apa dong fungsi katrol tunggal ini?
Hmm.. katrol jenis ini memang tidak mengurangi besar gaya yang kita keluarkan, namun sanggup merubah arah gaya. Bila kita menarik suatu beban dari atas ke bawah tanpa katrol maka kita harus mengeluarkan gaya dengan arah tersebut yaitu dari atas ke bawah sehingga kita ketidak ringan dan sepelean memanfaatkan berat badan kita. sedangkan jikalau memakai katrol (seperti yang terlihat pada gambar di atas...) gaya yang kita keluarkan justru berarah dari atas ke bawah. Hal ini menimbulkan kita sanggup memanfatkan berat badan kita untuk mengankat beban tersebut jadi tangan kita tidak cepat lelah.
b. Katrol Tunggal Bergerak
katrol tunggal bergerak terdiri dari sebuah katrol yang kedudukannya sanggup berubah-ubah (tetap)
Keuntungan mekanis (KM) katrol tunggal bergerak = 2
maka,
F = 1/2.w
Keuntungan mekanisnya = 2 artinya kita hanya perlu mengeluarkan gaya separuh dari berat beban yang kita angkat ( F = w/KM).
c. Takal (Katrol majemuk/berganda)
Takal / Katrol beragam atau berganda yaitu katrol yang terdiri dari sebuah katrol tetep dan satu atau ludang kecepeh katrol bergerak... katrol ini biasanya dipakai untuk mengankat beban yang sangant berat.
Keuntungan mekanis (KM) takal = Jumlah katrol
F = W/jumlah katrol
Advertisement