Nggak perlu binggung untuk melanjutkan pendidikan selepas SLTA.Jika kau ingin melanjutkan kejenjang perguruan tinggi tinggi, pilihlah perguruan tinggi terbaik dan dikenal.Namun untuk sanggup diterima pada peguruan tinggi , kesukaan terbaik dan dikenal, tentunya harus mulai awal dipersiapkan dengan baik.Biasalah, perguruan tinggi tinggi dikenal pastinya butuh biaya tinggi dan skor ujian selesai yang harus mencukupi.Namun jangan khawatir, lantaran resiko menjadi pengangguran sukses kalau lulus dari sini sangat kecil sekali.Berminat?,,
Secara nasional, UI nomor wahid. THES meskor menurut empat faktor ialah kualitas riset, terserapnya lulusan ke dunia kerja, prestasi internasional, serta kualitas pengajaran. "Ini citra kualitas Universitas Indonesia dalam kacamata dunia," kata Rektor UI Usman Chatib Warsa.
Kualitas lulusan Fakultas Ekonomi perguruan tinggi tinggi ini semenjak usang dikenal htangguh. Bahkan pemikiran ekonomi negeri ini banyak dipengaruhi lulusannya. Hasil survey Pusat Data dan Analisa Tempo (PDAT) tahun kemudian juga mengambarkan kualitas Program studi Ilmu Akuntansi dan Manajemen menpeduli peringkat teratas dibanding tiruana perguran tinggi di negeri ini.
Tak heran kalau lima dari 12 fakultas di perguruan tinggi tinggi ini selalu dibanjiri pendaftar. Selain Fakultas Ekonomi, juga Fakultas Kedokteran, Hukum, Ilmu Budaya, serta Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Saat ini sekitar 39.000 mahasiswa dalam dan luar negeri yang menuntut ilmu di Universtas Indonesia.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof Dr Adang Surachman menyebut lulusan ITB menerima cap sebagai bibit unggul. Wajar kalau 100 persen lulusannya selalu terserap di dunia kerja. "Mahasiswa yang lulus dengan indeks prestasi hanya dua pun tetap diterima di perusahaan besar" kata Adang.
Pemdiberian beasiswa biasanya menjadi maharnya. Misalnya sebuah perusahaan minyak multinasional dari Norwegia, baru-baru ini memdiberi beasiswa untuk mahasiswa teknik perminyakan. Jika anjuran diterima, artinya mahasiswa sudah terikat kontrak untuk bekerja di perusahaan itu sehabis lulus.
Meski kesohor sebagai penghasil tukang insinyur paling diminati, hasil survei PDAT melihat tak tiruana jurusan ITB nomor wahid. Fakultas Teknik Arsitektur ITB hanya menpeduli peringkat tiga - kalah dengan Teknik Arsitektur Universitas Parahyangan, Bandung yang menpeduli posisi paling atas dan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta di posisi kedua.
Beberapa jurusan yang ada di sana bahkan yang terbaik. PDAT mendapati, Fakultas Hukum di UGM masih yang terbaik di negeri ini. Persaingan pendaftar untuk sanggup diterima di sana tercatat paling ketat dibanding Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran yang menyusul di bawahnya.
Namun secara umum fakultas-fakultas di UGM ludang keringh banyak menpeduli posisi runner-up membayangi Universitas Indonesia. Misalnya fakultas Kedokteran, Majamenen, dan Sastra Inggris. Bahkan Ilmu Komunikasi UGM berada di posisi ketiga di bawah Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran, Bandung.
Rektor UGM, Prof Dr Sofian Efendi juga menyodorkan fakta, dalam lima tahun terakhir, Fakultas Kedokteran paling banyak diminati. "Dari 120 pelamar, hanya satu yang kami terima," kata Sofian bangga. Masih ada juga beberapa jurusan yang selalu banjir peminat diantaranya Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi, terutama Ilmu Akuntansi dan Manajemen.
Bagi Sofian, konsep universitas harus diartikan sebagai sentra pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu ia tidak oke kalau universitas hanya dikaitkan dengan dunia usaha. "Tetapi bukan berarti kami mengesampingkan kebutuhkan pasar," katanya. Untuk memenuhi kebutuhan pasar, tahun ini UGM membuka Fakultas Teknologi Informasi dan Multimedia.
Menurut Rektor IPB Prof Dr Ir Achmad Ansori Mattjik, itu bukan tanda-tanda baru. Fenomena itu mengatakan keunggulan pendidikan di IPB. Perguruan tinggi ini memdiberikan bekal kepakaran khusus kepada masing-masing mahasiswa. Kepakaran khusus ini didiberi nama aktivitas mayor-minor.
Program ini membuka kesempatan mahasiswa mengambil beberapa mata kepakaran (jurusan) yang diminati. Misalnya, seorang mahasiswa Kedokteran Hewan (mayor) sanggup mengambil mata kuliah kepakaran Statistik (minor) di Departemen MIPA. Dengan bekal itu, dokter fauna lulusan IPB sanggup bekerja di perusahaan yang memang membutuhkan pakar statistik.
Nilai ludang keringh itu mereka tunjukkan dengan banyak sekali hasil yang kreatif dan inovatif. Mereka selalu berjaya di kontes robot (maritime challenge) dan pengembangan piranti lunak (software development). Kontes yang digelar setiap tahun ini merupakan upaya ITS memadukan ilmu pengetahuan dengan entertainmen.
Menurut Mohammad Nuh, institut yang dipimpinnya memang ludang keringh menggenjot ilmu pengetahuan populer. Pendekatan ini diskor sesuai dengan jiwa anak muda yang bahagia dengan ilmu populer. Dengan begitu mahasiswa terpicu untuk menyebarkan diri lantaran bidang ditekuni memang disukai. "Itu yang membedakan kami dengan kampus lain," kata dia.
Jurusan yang menjadi tangguhan ITS dan selalu menarik banyak minat diantaranya Teknik Informatika, Elektro, dan industri. Lulusannya, bisa mengisi kebutuhan pasar yang cukup besar. Fakultas Teknologi Kelautan yang terdiri
Nah, diberikut 5 perguruan tinggi terbaik dan dikenal di Indonesia:
1. Universitas Indonesia (UI)
Kwartal ketiga tahun lalu, Times Higher Education Supplement (THES), dari Inggris menerbitkan laporan peringkat perguruan tinggi tinggi sedunia. Hasilnya, Universitas Indonesia (UI) berada di posisi 250 dari 520 perguruan tinggi tinggi terbaik sejagad.Secara nasional, UI nomor wahid. THES meskor menurut empat faktor ialah kualitas riset, terserapnya lulusan ke dunia kerja, prestasi internasional, serta kualitas pengajaran. "Ini citra kualitas Universitas Indonesia dalam kacamata dunia," kata Rektor UI Usman Chatib Warsa.
Kualitas lulusan Fakultas Ekonomi perguruan tinggi tinggi ini semenjak usang dikenal htangguh. Bahkan pemikiran ekonomi negeri ini banyak dipengaruhi lulusannya. Hasil survey Pusat Data dan Analisa Tempo (PDAT) tahun kemudian juga mengambarkan kualitas Program studi Ilmu Akuntansi dan Manajemen menpeduli peringkat teratas dibanding tiruana perguran tinggi di negeri ini.
Tak heran kalau lima dari 12 fakultas di perguruan tinggi tinggi ini selalu dibanjiri pendaftar. Selain Fakultas Ekonomi, juga Fakultas Kedokteran, Hukum, Ilmu Budaya, serta Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Saat ini sekitar 39.000 mahasiswa dalam dan luar negeri yang menuntut ilmu di Universtas Indonesia.
2. Institut Teknologi Bandung (ITB)
Teknik Informatika, Pertambangan, Perminyakan, Geofisika, dan Kimia merupakan jurusan-jurusan yang menjadi tangguhan Institut Teknologi Bandung (ITB). Perguruan tinggi ini mengklaim, 50 persen mahasiswanya sudah "diijon" perusahaan menjelang mereka lulus.Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof Dr Adang Surachman menyebut lulusan ITB menerima cap sebagai bibit unggul. Wajar kalau 100 persen lulusannya selalu terserap di dunia kerja. "Mahasiswa yang lulus dengan indeks prestasi hanya dua pun tetap diterima di perusahaan besar" kata Adang.
Pemdiberian beasiswa biasanya menjadi maharnya. Misalnya sebuah perusahaan minyak multinasional dari Norwegia, baru-baru ini memdiberi beasiswa untuk mahasiswa teknik perminyakan. Jika anjuran diterima, artinya mahasiswa sudah terikat kontrak untuk bekerja di perusahaan itu sehabis lulus.
Meski kesohor sebagai penghasil tukang insinyur paling diminati, hasil survei PDAT melihat tak tiruana jurusan ITB nomor wahid. Fakultas Teknik Arsitektur ITB hanya menpeduli peringkat tiga - kalah dengan Teknik Arsitektur Universitas Parahyangan, Bandung yang menpeduli posisi paling atas dan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta di posisi kedua.
3. Universitas Gadjah Mada (UGM)
Yogyakarta dikenal sebagai kota seribu kampus. Diantara perguruan tinggi tinggi itu, Universitas Gadjah Mada (UGM) memang paling bersinar. Bukan hanya di tingkat propinsi, sinarnya juga mengalahkan perguruan tinggi tinggi lain di negeri ini.Beberapa jurusan yang ada di sana bahkan yang terbaik. PDAT mendapati, Fakultas Hukum di UGM masih yang terbaik di negeri ini. Persaingan pendaftar untuk sanggup diterima di sana tercatat paling ketat dibanding Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran yang menyusul di bawahnya.
Namun secara umum fakultas-fakultas di UGM ludang keringh banyak menpeduli posisi runner-up membayangi Universitas Indonesia. Misalnya fakultas Kedokteran, Majamenen, dan Sastra Inggris. Bahkan Ilmu Komunikasi UGM berada di posisi ketiga di bawah Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran, Bandung.
Rektor UGM, Prof Dr Sofian Efendi juga menyodorkan fakta, dalam lima tahun terakhir, Fakultas Kedokteran paling banyak diminati. "Dari 120 pelamar, hanya satu yang kami terima," kata Sofian bangga. Masih ada juga beberapa jurusan yang selalu banjir peminat diantaranya Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi, terutama Ilmu Akuntansi dan Manajemen.
Bagi Sofian, konsep universitas harus diartikan sebagai sentra pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu ia tidak oke kalau universitas hanya dikaitkan dengan dunia usaha. "Tetapi bukan berarti kami mengesampingkan kebutuhkan pasar," katanya. Untuk memenuhi kebutuhan pasar, tahun ini UGM membuka Fakultas Teknologi Informasi dan Multimedia.
4. Institut Pertanian Bogor
Meski mencantumkan label pertanian, lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) tak hanya berkutat di urusan pangan. Survei yang mereka lakukan sendiri, ludang keringh dari 40 persen lulusannya malah menekuni profesi yang berbeda dengan ilmu yang mereka unduh di dingklik kuliah. Misalnya, lulusan Teknologi Pertanian banyak yang bekerja di bank swasta, perusahaan pengembang perumahan, atau wartawan.Menurut Rektor IPB Prof Dr Ir Achmad Ansori Mattjik, itu bukan tanda-tanda baru. Fenomena itu mengatakan keunggulan pendidikan di IPB. Perguruan tinggi ini memdiberikan bekal kepakaran khusus kepada masing-masing mahasiswa. Kepakaran khusus ini didiberi nama aktivitas mayor-minor.
Program ini membuka kesempatan mahasiswa mengambil beberapa mata kepakaran (jurusan) yang diminati. Misalnya, seorang mahasiswa Kedokteran Hewan (mayor) sanggup mengambil mata kuliah kepakaran Statistik (minor) di Departemen MIPA. Dengan bekal itu, dokter fauna lulusan IPB sanggup bekerja di perusahaan yang memang membutuhkan pakar statistik.
5. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Perguruan tinggi ini secara diresmikan Presiden Soekarno, 10 Nopember 1957. Usianya relatif muda dibandingkan perguruan-perguruan tinggi negeri terkemuka lainnya. Namun pimpinan ITS malah melihat tingginya semangat para pengajar yang relatif masih muda. "Dari seribu dosen ITS, sekitar 60 persennya berusia 40 sampai 50 tahun dengan gelar Doktor dan Master," kata rektor Prof Dr Mohammad Nuh.Nilai ludang keringh itu mereka tunjukkan dengan banyak sekali hasil yang kreatif dan inovatif. Mereka selalu berjaya di kontes robot (maritime challenge) dan pengembangan piranti lunak (software development). Kontes yang digelar setiap tahun ini merupakan upaya ITS memadukan ilmu pengetahuan dengan entertainmen.
Menurut Mohammad Nuh, institut yang dipimpinnya memang ludang keringh menggenjot ilmu pengetahuan populer. Pendekatan ini diskor sesuai dengan jiwa anak muda yang bahagia dengan ilmu populer. Dengan begitu mahasiswa terpicu untuk menyebarkan diri lantaran bidang ditekuni memang disukai. "Itu yang membedakan kami dengan kampus lain," kata dia.
Jurusan yang menjadi tangguhan ITS dan selalu menarik banyak minat diantaranya Teknik Informatika, Elektro, dan industri. Lulusannya, bisa mengisi kebutuhan pasar yang cukup besar. Fakultas Teknologi Kelautan yang terdiri
Advertisement