Copypaste ialah duduk kasus klasik yang tak akan pernah ada habisnya untuk dibahas. Praktek blogging ibarat ini banyak disalahkan sebagai penyebab duplikat konten pada hasil pencarian yang tak baik bagi SEO. Benarkah demikian?...
Ada yang bilang kalau copy paste itu ialah menyalin keseluruhan isi/materi dari satu situs, dan menerbitkan ulang pada situs yang lain sama persis. Hal ini lantaran cukup hanya dengan memakai perintah CTRL C dan CTRL V. Dan yang lain bilang, kalau copy paste dalam hal blogging itu termasuk meliputi memakai sistem auto (mampu ambil melalui RSS) dan pengolahan kembali artikel (rewrite). Adapun pendapat yang mengatakan, bahwa apapun namanya tindakan tersebut(copy paste, rewrite, autoblog,mengutip), itu ialah pelanggaran hak cipta.
Diantara para blogger yang artikelnya dicopas, atau diterbitkan ulang merasa keberatan apapun alasannya. Yang lain mengijinkan, asal mereka menerima backlink dari artikel mereka yang dicopas. Ada juga yang mengharuskan merewriter dulu biar menjadi unik, kalau ingin diambil untuk diterbitkan disitus blog lain(dengan atau tanpa link sumber). Sementara yang lain ada juga yang tidak boleh diapa-apakan lagi, dan harus mencatumkan link sumbernya.
Internet ialah dunia yang bisa didatang i oleh siapa saja, sehingga apapun yang diterbitkan pada sebuah situs bisa mengundang banyak reaksi. Ada yang tak suka, ada yang suka, bahkan ada yang ingin menerbitkan ulang lantaran dianggap bagus. Inilah penyebab utamanya. Sebuah artikel yang dicopy tentu dianggap anggun oleh pelakunya, sehingga mereka pantas untuk menerbitkan ulang disitus mereka. Tujuannya tentu banyak, diantaranya mungkin:
Copy paste tak akan pernah berhenti selama ada situs, blog, penerbitan dan make money online. Disinilah letak gula-gula penyebabnya. Pada Akhirnya timbul diantara pemilik blog, saling klaim, saling tuduh, saling lapor dan saling merasa yang paling berhak. Yang ludang kecepeh miris lagi, mengumbar kata melalui trit diforum dengan bilang " Barang siapa yang mengcopy artikel saya tanpa ijin, akan saya, bal-bla-bla....". Padahal, sehabis ditelisik ludang kecepeh jauh, seluruh artikel yang ia buat hanyalah hasil mencuri wangsit dari blog lain walaupun narasinya sangat berbeda. Ada lagi yang gembar gembor di blog masing masing, " Copas ialah tindakan plagiat, dan harus segera dihentikan". Ho ho, ungkapan itu tak salah, kalau diungkapkan oleh orang yang benar-benar konsisten.
Copas memang termasuk plagiat, namun plagiat bukan hanya copas(kalau berdasarkan saya). Dan pengertian dan klarifikasi dari kedua istilah tersebut sangatlah berbeda. Meskipun narasi artikel berbeda, namun evaluasi dan konten sama ialah termasuk plagiat.
Misalnya, blogers menciptakan artikel tutorial perihal cara menciptakan related post wordpress. Memang iya, kalau ia memakai kata-kata petunjuk dengan bahasa dan goresan pena ia sendiri. Namun inti dari tutorialnya (script related postnya) ternyata sesungguhnya mengambil dari situs lembaga luar negeri (bukan karyanya sendiri). Maka, kalau ia gembar gembor perihal klaim ialah tidak etis, bahkan sangat berpura pura dan nifak berdasarkan saya. Dan ini banyak saya jumpai dalam artikel blog-blog "ber-reputasi".
Saya tak menampik, kalau saya dikatakan masih mencuri wangsit atau bahan blog lain. Ada beberapa artikel di blog ini yang diterbitkan dari tindakan copas. Dan kalau sumber aslinya jelas, tentu saya memberikankan link balik. Sebagian lagi dari hasil rewrite, mengutip sebagian, dan murni hasil goresan pena saya sendiri. Hal ibarat ini sesungguhnya sangat umum dilakukan oleh banyak blogers, hanya saja sebagian aib untuk mengakuinya. Kalau hanya aib saja sih juga sudah biasa, yang tak biasa ialah klaim hak cipta artikel dari hasil menjiplak.
Jika memang merasa tak ingin artikel situs di copas dengan cara apapun, sebaiknya didaftarkan hak cipta bahan situsnya(ada banyak layanan online). Supaya terperinci klaimnya, dan ada jaminannya. Daripada gembar-gembor perihal plagiator sana-sini, klaim sana sini padahal sama tidak jelasnya.
Banyaknya pendapat yang menyampaikan kalau artikel banyak yang dicopas itu sanggup menurunkan peringkat hasil pencarian yang diduga lantaran duplicate content efect. Mungkin lantaran alasannya ialah inilah, sehingga banyak blogers yang gusar knorma dan adab mengetahui artikelnya banyak yang dicopypaste. Walaupun sesungguhnya tidak ada pernyataan yang terperinci perihal hal ini.
Fakta
Banyak blog yang menerbitkan ulang artikel blog ini. Baik yang memakai autoblog, maupun copypaste. Bahkan saya menemukan beberapa blog yang isinya sama persis seluruhnya dengan blog artikel luarbiasa ini. Saya tak mau tinggal membisu melihat kenyataan ini, yaitu Saya hanya cukup melaksanakan riset kecil-kecilan pada hasil pencarian. Hasilnya?,,,,,, Fakta!, ternyata tiruana blog-blog tersebut tak ada satupun yang bisa menyaingi posisi SERP artikel saya yang dicopas, bahkan tampaknya blog ini semakin berpengaruh dan sanggup PR.
Aspek secara umum dikuasai merosotnya SEO blog itu berdasarkan saya bukan lantaran banyaknya artikel yang dicopypaste, namun terludang kecepeh kepada bagaimana cara kita memperlakukan SEO serta ketrampilan menerbitkan artikel terbaru yang ludang kecepeh segar dan disukai. Jika SEO sudah dilakukan dengan cara baik dan benar, sesuai dengan ajaran dan panduan webmaster+kerja keras, saya kira blog kita akan tetap berpengaruh posisinya.
Jadi, akan ludang kecepeh baik kalau serius terhadap apa yang harus kita lakukan. Tak perlu saling menyalahkan pemain lain, atau lirak-lirik sana sini tanpa mencari solusi. Apa yang terbaik yang harus dilakukan berdasarkan Anda, itulah yang sebaiknya yang harus Anda jalankan. Hanya berkutat dengan kudang kecepengungan lantaran ulah orang lain (termasuk praktek copas), hanya akan menghentikan langkah kita saja. Karena praktek yang satu ini mungkin tak akan pernah habis hingga kapanpun, walaupun tetap tak akan bisa dibenarkan.
Banyak yang resah dan mengajukan pertanyaan, copy paste dalam blogging itu ibarat apa?...
Ada yang bilang kalau copy paste itu ialah menyalin keseluruhan isi/materi dari satu situs, dan menerbitkan ulang pada situs yang lain sama persis. Hal ini lantaran cukup hanya dengan memakai perintah CTRL C dan CTRL V. Dan yang lain bilang, kalau copy paste dalam hal blogging itu termasuk meliputi memakai sistem auto (mampu ambil melalui RSS) dan pengolahan kembali artikel (rewrite). Adapun pendapat yang mengatakan, bahwa apapun namanya tindakan tersebut(copy paste, rewrite, autoblog,mengutip), itu ialah pelanggaran hak cipta.
Diantara para blogger yang artikelnya dicopas, atau diterbitkan ulang merasa keberatan apapun alasannya. Yang lain mengijinkan, asal mereka menerima backlink dari artikel mereka yang dicopas. Ada juga yang mengharuskan merewriter dulu biar menjadi unik, kalau ingin diambil untuk diterbitkan disitus blog lain(dengan atau tanpa link sumber). Sementara yang lain ada juga yang tidak boleh diapa-apakan lagi, dan harus mencatumkan link sumbernya.
Penyebab blog di copy paste
Internet ialah dunia yang bisa didatang i oleh siapa saja, sehingga apapun yang diterbitkan pada sebuah situs bisa mengundang banyak reaksi. Ada yang tak suka, ada yang suka, bahkan ada yang ingin menerbitkan ulang lantaran dianggap bagus. Inilah penyebab utamanya. Sebuah artikel yang dicopy tentu dianggap anggun oleh pelakunya, sehingga mereka pantas untuk menerbitkan ulang disitus mereka. Tujuannya tentu banyak, diantaranya mungkin:
- Menambah koleksi artikel seorang pemilik blog
- Tuntutan rutin update, namun ketidak ringan dan sepelean wangsit untuk menciptakan artikel sendiri
- Malas, lantaran menulis artikel sendiri itu dianggap banyak memmenghilangkan waktu
- Ingin cepat kaya dari blog (padahal tak ada cara cepat),
- Hanya untuk mengisi blog dummy mereka
- dll.
Copy paste tak akan pernah berhenti selama ada situs, blog, penerbitan dan make money online. Disinilah letak gula-gula penyebabnya. Pada Akhirnya timbul diantara pemilik blog, saling klaim, saling tuduh, saling lapor dan saling merasa yang paling berhak. Yang ludang kecepeh miris lagi, mengumbar kata melalui trit diforum dengan bilang " Barang siapa yang mengcopy artikel saya tanpa ijin, akan saya, bal-bla-bla....". Padahal, sehabis ditelisik ludang kecepeh jauh, seluruh artikel yang ia buat hanyalah hasil mencuri wangsit dari blog lain walaupun narasinya sangat berbeda. Ada lagi yang gembar gembor di blog masing masing, " Copas ialah tindakan plagiat, dan harus segera dihentikan". Ho ho, ungkapan itu tak salah, kalau diungkapkan oleh orang yang benar-benar konsisten.
Copas memang termasuk plagiat, namun plagiat bukan hanya copas(kalau berdasarkan saya). Dan pengertian dan klarifikasi dari kedua istilah tersebut sangatlah berbeda. Meskipun narasi artikel berbeda, namun evaluasi dan konten sama ialah termasuk plagiat.
Misalnya, blogers menciptakan artikel tutorial perihal cara menciptakan related post wordpress. Memang iya, kalau ia memakai kata-kata petunjuk dengan bahasa dan goresan pena ia sendiri. Namun inti dari tutorialnya (script related postnya) ternyata sesungguhnya mengambil dari situs lembaga luar negeri (bukan karyanya sendiri). Maka, kalau ia gembar gembor perihal klaim ialah tidak etis, bahkan sangat berpura pura dan nifak berdasarkan saya. Dan ini banyak saya jumpai dalam artikel blog-blog "ber-reputasi".
Saya tak menampik, kalau saya dikatakan masih mencuri wangsit atau bahan blog lain. Ada beberapa artikel di blog ini yang diterbitkan dari tindakan copas. Dan kalau sumber aslinya jelas, tentu saya memberikankan link balik. Sebagian lagi dari hasil rewrite, mengutip sebagian, dan murni hasil goresan pena saya sendiri. Hal ibarat ini sesungguhnya sangat umum dilakukan oleh banyak blogers, hanya saja sebagian aib untuk mengakuinya. Kalau hanya aib saja sih juga sudah biasa, yang tak biasa ialah klaim hak cipta artikel dari hasil menjiplak.
Materi blog yang copas sudah ibarat aturan alam, dan merupakan resiko dari sesuatu yang disajikan ke umum.
Jika memang merasa tak ingin artikel situs di copas dengan cara apapun, sebaiknya didaftarkan hak cipta bahan situsnya(ada banyak layanan online). Supaya terperinci klaimnya, dan ada jaminannya. Daripada gembar-gembor perihal plagiator sana-sini, klaim sana sini padahal sama tidak jelasnya.
Aspek SEO
Banyaknya pendapat yang menyampaikan kalau artikel banyak yang dicopas itu sanggup menurunkan peringkat hasil pencarian yang diduga lantaran duplicate content efect. Mungkin lantaran alasannya ialah inilah, sehingga banyak blogers yang gusar knorma dan adab mengetahui artikelnya banyak yang dicopypaste. Walaupun sesungguhnya tidak ada pernyataan yang terperinci perihal hal ini.
Fakta
Banyak blog yang menerbitkan ulang artikel blog ini. Baik yang memakai autoblog, maupun copypaste. Bahkan saya menemukan beberapa blog yang isinya sama persis seluruhnya dengan blog artikel luarbiasa ini. Saya tak mau tinggal membisu melihat kenyataan ini, yaitu Saya hanya cukup melaksanakan riset kecil-kecilan pada hasil pencarian. Hasilnya?,,,,,, Fakta!, ternyata tiruana blog-blog tersebut tak ada satupun yang bisa menyaingi posisi SERP artikel saya yang dicopas, bahkan tampaknya blog ini semakin berpengaruh dan sanggup PR.
Aspek secara umum dikuasai merosotnya SEO blog itu berdasarkan saya bukan lantaran banyaknya artikel yang dicopypaste, namun terludang kecepeh kepada bagaimana cara kita memperlakukan SEO serta ketrampilan menerbitkan artikel terbaru yang ludang kecepeh segar dan disukai. Jika SEO sudah dilakukan dengan cara baik dan benar, sesuai dengan ajaran dan panduan webmaster+kerja keras, saya kira blog kita akan tetap berpengaruh posisinya.
Jadi, akan ludang kecepeh baik kalau serius terhadap apa yang harus kita lakukan. Tak perlu saling menyalahkan pemain lain, atau lirak-lirik sana sini tanpa mencari solusi. Apa yang terbaik yang harus dilakukan berdasarkan Anda, itulah yang sebaiknya yang harus Anda jalankan. Hanya berkutat dengan kudang kecepengungan lantaran ulah orang lain (termasuk praktek copas), hanya akan menghentikan langkah kita saja. Karena praktek yang satu ini mungkin tak akan pernah habis hingga kapanpun, walaupun tetap tak akan bisa dibenarkan.
Advertisement